Tampilkan postingan dengan label Ibu dan Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibu dan Anak. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Juni 2012

Kebutuhan Pokok Anak di Masa Pertumbuhan

|0 komentar

Masa pertumbuhan yang dimulai sejak anak-anak hingga remaja adalah masa yang sangat penting dalam membentuk karatker anak yang berkualitas. Menurut pakar tumbuh kembang, ada 3 kebutuhan pokok yang harus dipenuhi agar anak bisa tumbuh optimal pada masa-masa paling menentukan ini.

Kebutuhan pokok yang pertama adalah pertumbuhan fisik yang baik, antara lain dengan pemberian nutrisi seimbang. Dimulai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif selama 6 bulan pertama sejak anak dilahirkan, lalu dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan yang sesuai dengan periode tumbuh kembang.

Setelah kebutuhan pokok yang pertama yakni pertumbuhan fisik terpenuhi, kebutuhan pokok berikutnya adalah kasih sayang. Sejak dalam kandungan hingga usia 2-3 tahun, kasih sayang orangtua akan sangat mempengaruhi pembentukan karakter dan kepribadian anak.

"Nutrisi itu kalau di komputer hanya membentuk hardware saja, isinya atau softwarenya harus dibentuk dengan kasih sayang," kata Dr Soedjatmiko, SpA(K), MSi, pakar tumbuh kembang anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam media gathering jelang Konferensi Keluarga Cerdas Frisian Flag di Kemayoran, Jumat (1/6/2012).

Terakhir, kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dalam masa pertumbuhan anak adalah stimulasi. Kreativitas dan kecerdasan yang bagus hanya bisa diperoleh anak-anak dengan adanya stimulasi dari orang-orang di lingkungan sekitar, sehingga orangtua berkeajiban membangun lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.

Khusus untuk kebutuhan anak akan stimulasi, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Prof Dr Ir Musliar Kasim, MS mengingatkan agar anak tidak terlalu dipaksa untuk belajar. Saat ini, sekolah-sekolah dasar, bahkan sekolah favorit sekalipun sudah dilarang keras untuk mensyaratkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung bagi calon peserta didiknya.

"Kalau ternyata anaknya sudah bisa baca tulis dan berhitung sebelum masuk sekolah, ya tidak masalah. Tapi jangan diwajibkan dengan menetapkan kemampuan-kemampuan tersebut sebagai syarat untuk bisa masuk sekolah, itu tidak boleh. Stimulasi juga tidak perlu dipaksakan," kata Musliar.

sumber:http://health.detik.com/read/2012/06/01/143133/1930434/1301/3-kebutuhan-pokok-anak-di-masa-pertumbuhan

Rabu, 30 Mei 2012

5 Jenis Gangguan Perkembangan Anak

|0 komentar

Selama masa pertumbuhan, anak akan cenderung mengalami beberapa gangguan yang dapat menghambat perkembangannya. Orang tua harus lebih peka terhadap gangguan yang dialami anaknya agar anak memiliki perilaku dan mental yang baik ketika dewasa.
Berikut 5 hal yang mengganggu perkembangan anak, seperti dilansir darionlymyhealth, Selasa (29/5/2012) antara lain:

1. Gangguan Kebiasaan
Gangguan kebiasaan mungkin suatu usaha yang dilakukan anak untuk mengalahkan stres. Beberapa gangguan kebiasaan yang paling sering terjadi diantaranya mengisap ibu jari, menggigit kuku, membenturkan kepala, menggigit atau memukul dirinya sendiri, menggoyangkan tubuh dan lain sebagainya.

Semua anak yang mengalami gangguan kebiasaan akan menunjukkan perilaku repetitif, tetapi tergantung juga pada frekuensi dari kebiasaan itu. Sebagai contoh, anak kadang mengisap jempol yang merupakan fenomena pertumbuhan yang biasa, tapi jika terus berlanjut hingga usia tertentu, mungkin menjadi tanda peringatan terhadap gangguan kebiasaan.

2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis pada anak meliputi perubahan emosi, fungsi fisik, perilaku dan kinerja mental. Permasalahan gangguan psikologis tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti gaya pengasuhan, masalah keluarga, kurangnya perhatian, penyakit kronis atau cedera, dan rasa kehilangan atau perpisahan.

Anak biasanya tidak langsung bereaksi ketika masalah terjadi, tetapi akan menunjukkan reaksi kemudian hari. Bimbingan yang tepat dapat membantu anak dapat mempersiapkan diri jika dihadapkan pada masalah yang sifatnya traumatis pada anak. Orang tua harus dapat memotivasi anak agar lebih ekspresif menghadapi ketakutan dan kecemasannya.

3. Gangguan Perilaku
Perilaku tertentu adalah normal terjadi pada anak-anak pada usia dini, tetapi jika masih tetap berlanjut hingga kemudian hari mungkin mengundang intervensi. Gangguan perilaku pada anak dapat ditunjukkan seperti suka melampiaskan amarah karena frustrasi atau kesal terhadap suatu hal.

Orangtua bisa mengontrol perilaku anak dengan menjauhkan anak dari hal-hal yang membuat anak bertindak demikian. Sementara perilaku anak yang mencuri atau berbohong mungkin umum pada tahap awal perkembangannya, pastikan kebiasaan tersebut tidak berlanjut.

4. Gangguan Tidur
Masalah tidur termasuk jam tidur yang terlalu banyak atau terlalu sedikit pada anak. Gangguan saat tidur pada tahap petumbuhan mungkin memiliki efek yang merugikan pada kemampuan kognitif anak. Orang tua harus mendorong anak untuk tidur pada waktu yang teratur setiap harinya.

5. Gangguan Kecemasan
Kecemasan dan ketakutan normal terjadi pada anak dalam masa perkembangan, tetapi jika terus berlanjut dalam waktu yang lama, mungkin akan melumpuhkan kondisi sosial anak. Gangguan kecemasan dapat dikelola dengan cara mengobati kondisi kejiwaan anak seperti terapi keluarga.


Jumat, 25 Mei 2012

4 Cara Agar Bayi Cepat Tidur

|0 komentar

Jakarta, Sebagai seorang ibu, Anda harus memastikan bayi Anda memiliki waktu tidur yang cukup, tetapi beberapa bayi kadang kesulitan untuk tidur di malam hari. Hal ini mungkin karena lonjakan pertumbuhan atau respon terhadap periode perkembangannya.

Bayi kadang akan terbangun tengah malam dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat tidur lagi. Jika bayi Anda memiliki masalah tidur kronis atau berlangsung lama, periksakan anak Anda ke dokter.

Tetapi jika masalah tidur bayi berlangsung dalam periode yang lebih pendek, ada teknik sederhana yang dapat Anda coba di rumah.

Berikut 4 langkah yang dapat Anda lakukan agar bayi lebih cepat tertidur, seperti dikutip dari mom.me, Kamis (24/5/2012) antara lain:

1. Rutinitas relaksasiMandikan bayi Anda dengan air hangat dan gunakan lampu yang redup di kamar bayi untuk membantu menenangkannya. Persiapkan bayi Anda untuk tidur di kamarnya dengan tenang dan tanpa kebisingan.

Jika Anda melakukan tindakan ini sebagai bagian dari ritual malam hari yang konsisten, bayi akan menanggapinya sebagai sinyal bahwa waktu tidur sudah dekat.

2. Berikan stimulasi sentuhan
Anda dapat berbaring di samping bayi untuk membantunya merasa aman. Bayi suka mendengar detak jantung ibunya. Usap-usaplah pantat bayi secara perlahan untuk membantunya cepat tertidur. Stimulasi berupa gerakan atau suara detak jantung ibu dapat membuat bayi merasa nyaman dan akan tidur lebih cepat.

3. Mendisiplinkan jam tidur bayi
Aturlah jadwal tidur bayi dengan membangunkannya di waktu yang teratur setiap hari. Hal ini perlu Anda lakukan ketika bayi telah cukup besar agar bayi dapat beradaptasi dengan rutinitas sehari-hari orang tuanya.

Hal ini perlu dilakukan untuk mengajarkan pada anak Anda untuk disiplin bangun pagi sejak bayi. Tetapi pastikan juga jam tidurnya telah mencukupi dengan membuatnya tidur lebih awal di malam hari.

4. Berikan kenyamanan pada bayi
Bayi perlu merasakan rasa aman dan diperhatikan. Jangan membiarkan bayi Anda menangis sampai tertidur. Semakin Anda menanggapi kebutuhannya, bayi akan merasa lebih aman dan lebih cepat tidur.

sumber:detikhealth


Senin, 14 Mei 2012

Anak Perempuan Lebih Gampang Sakit?

|0 komentar

Anak perempuan biasanya lebih banyak menghabiskan waktu dengan bermain boneka di dalam rumah, sedangkan anak laki-laki lebih suka main sepak bola di lapangan bersama teman-temannya.
Kebiasaan bermain di area yang bersih tersebut ternyata membuat anak perempuan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah daripada anak laki-laki.

 


Menurut hipotesis kebersihan di negara barat, penyakit yang umumnya terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang buruk termasuk asma, alergi, dan rheumatoid arthritis mungkin disebabkan oleh seseorang yang hidup di lingkungan yang terlalu bersih.


Sedangkan negara-negara bagian timur yang umumnya memiliki tingkat sanitasi yang masih buruk dan tingkat kebersihan yang lebih rendah, memiliki penduduk yang memiliki sistem imun yang kuat.
Jika seseorang telah beberapa kali terserang penyakit yang disebabkan oleh kuman, maka tubuh secara otomatis akan membentuk perlindungan.
Ketika kuman yang sama datang menyerang lagi, sistem imun tubuh telah akrab dengan kuman tersebut dan akan kebal terhadap penyakit.


Sebuah studi yang dilakukan oleh Sharyn Clough, yang diterbitkan dalam jurnal Social Science and Medicine, menyatakan berdasarkan data mengenai hipotesis kebersihan, penyakit karena lemahnya kekebalan tubuh seseorang dapat disebabkan oleh perilaku masa kecilnya meliputi aspek-aspek perilaku dan psikologis.
"Anak perempuan cenderung berpakaian lebih bersih dan lebih suka bermain di dalam ruangan daripada anak laki-laki. Permainan anak perempuan juga lebih sering diawasi oleh orang tuanya," kata Clough seperti dilansir dari health, Minggu (13/5/2012).


Sehingga ada perbedaan yang signifikan dalam jenis dan jumlah kuman pada anak perempuan dan anak laki-laki, dan ini mungkin menjelaskan beberapa perbedaan kesehatan antara pria dan wanita. Wanita cenderung lebih lemah dan mudah sakit dibanding pria.

Kamis, 10 Mei 2012

Air Tajin Bisa Atasi Diare Anak

|0 komentar

Diare adalah salah satu penyakit yang banyak menyerang anak-anak. Hal penting yang harus dilakukan untuk menangani diare ini adalah mengganti cairan tubuh, salah satunya menggunakan air tajin.

"Penanganan diare yang utama adalah melakukan rehidrasi (mengganti cairan) di rumah sebelum dibawa ke dokter, jika tidak ada oralit maka salah satu cara terbaik adalah memberikan air tajin," ujar Dr Muzal Kadim, SpA(K) dalam acara Nutrisi pada 1500 Hari Pertama Penting Bagi Kesehatan Anak di Masa Depan, di Restoran Bebek Bengil, Kamis (10/5/2012).


Dr Muzal menuturkan air tajin ini bisa dibikin dengan mencampurkan beras, air, gula dan garam. Caranya 1 sendok makan beras ditambah seperempat sendok teh gula, ujung sendok teh garam dan 1 liter (4 gelas) air. Semua ini dimasak selama 15-30 menit hingga menjadi bubur cair.


"Air tajin ini bukan mengobati, tapi baik untuk mengganti cairan yang keluar akibat buang air besar atau muntah," ujar Dr Muzal yang juga ahli gastrohepatologi dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI.


Dr Muzal menjelaskan pemberian air tajin ini memang tidak langsung membuat diare mampat atau berhenti, tapi secara perlahan mampu menggantikan cairan tubuh anak yang hilang. Berikan air tajin secara perlahan misalnya selama 1 menit sedikit demi sedikit lalu istirahat 2 menit dan diberikan lagi. Nantinya pemberian air tajin ini ditingkatkan.


"Sekitar 70 persen diare di Jakarta penyebabnya virus jadi nggak perlu obat seperti antibiotik, karena tubuh sendiri yang akan mengeluarkan racun dan toksin dari dalam," ungkap dokter yang juga anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).


Dr Muzal menuturkan ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam menangani diare yaitu:


1. Rehidrasi, usahakan untuk segera mengganti cairan tubuh yang hilang atau keluar


2. Nutrisi, usakan anak tetap diberikan nutrisi dan jangan dipuasakan, karena kalau tidak ada nutrisi yang masuk bisa membuat anak makin lemas dan memperburuk kondisinya


3. Pemberian zinc


4. Pemberian antibiotik selektif, dalam hal ini antibiotik hanya diberikan jika diare bukan disebabkan oleh virus, misalnya akibat disentri atau kolera


5. Edukasi.



sumber:detikhealth

Selasa, 08 Mei 2012

Bayi Menangis Tanpa Air Mata,Normal Kah??

|0 komentar
   Menagis adalah salah satu cara bayi mengungkapkan perasaan hatinya. Tetapi terkadang bayi menangis dan wajahnya merah akibat tangisan tersebut karena tidak mau berhenti menangis, tetapi bayi tersebut tidak mengeluarkan air mata. Apakah kondisi ini normal atau tidak?

   Dalam buku yang ditulis oleh Jennifer Shu, tim penulis buku American Academy of Pediatric's, Heading Home With Your Newborn, menjelaskan, saat lahir, kelenjar air mata bayi hanya memproduksi air mata dalam jumlah sedikit untuk melumasi dan melindungi mata. Makanya, tidak ada kelebihan air mata yang keluar ketika ia menangis.


"Air mata baru diproduksi ketika bayi berusia satu hingga tiga bulan. Seiring perkembangan kelenjar air matanya, produksinya pun makin meningkat," kata Shu.


Sementara itu, jika air mata bayi keluar meski ia tidak sedang menangis, bisa jadi saluran air matanya tersumbat. "Biasanya gangguan ini akan normal sendiri, tapi jika bagian kornea mata bayi tampak merah atau bengkak mungkin ada infeksi. Segera hubungi dokter," sarannya.


Jadi kenali terlebih dahulu mengapa bayi menangis tidak mengeluarkan air mata, mungkin karena memang saluran air matanya belum memproduksi air mata, atau ada kelainan fisiologis lain. Anda diharapkan jangan cemas, silahkan konsultasikan hal ini dengan dokter anda.

Senin, 07 Mei 2012

|0 komentar

Perchlorate dalam Susu Formula



                       

Apa Itu Perchlorate?

Perchlorate merupakan unsur kimia yang dapat terbentuk baik secara alami, maupun melalui proses produksi oleh manusia. Perchlorate telah digunakan lebih dari setengah abad sebagai obat untuk mengobati penyakit gondok. Ammonium perchlorate biasa digunakan sebagai bahan bakar roket, sedangkan lithium perchlorate biasa digunakan sebagai cadangan oksigen pada kapal selam dan pesawat luar angkasa.
Lalu, apa hubungannya dengan susu formula?
Sebuah penelitian yang dilakukan di negeri Paman Sam beberapa tahun yang lalu telah mengungkapkan bahwa ternyata hampir setiap orang di negerinya secara rutin selalu berhubungan dengan perchlorate tingkat rendah. Mereka mengkonsumsi sejumlah kecil perchlorate yang terkandung pada makanan, susu, serta air yang mengandung unsur kimia tersebut. Penelitian ini juga menemukan “jejak” perchlorate pada ASI dan susu formula.

Apa Bahaya Perchlorate?

Memang perchlorate tidak akan berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah yang kecil. Namun, jumlah banyak perchlorate dapat menghilangkan kemampuan kelenjar tiroid untuk menggunakan iodine. Padahal, kelenjar tiroid memerlukan iodine ini untuk memproduksi hormon tiroid dan hormon ini sangat penting perannya dalam pembentukan janin dan bayi, serta membantu mengatur pemakaian energi oleh tubuh.
Efek bahaya perchlorate akan muncul pada tingkat ribuan kali lipat dari kandungan perchlorate yang terdapat pada ASI dan susu formula.
Berdasarkan penemuan ini, para peneliti kemudian menentukan tingkat perchlorate yang masih aman untuk dikonsumsi sehari-hari, yang nantinya diperkirakan tidak akan menimbulkan penyakit di masa depan kehidupan seseorang.

Lalu, Amankah Susu Formula Bayi Anda?

Jangan khawatir, walaupun semua susu formula yang diteliti di Amerika sana ditemukan mengandung perchlorate, namun ternyata jumlahnya tidak sampai pada tingkat yang bisa membahayakan bayi Anda, baik untuk jangka pendek, maupun untuk jangka panjang.
Namun tentu saja berbagai penelitian lanjutan akan terus dilakukan, terutama untuk melihat seberapa banyakkah perchlorate yang diserap oleh bayi melalui susu formula.

ASI Tetap yang Terbaik

Penelitian ini semakin menguatkan bahwa ASI merupakan asupan terbaik yang dapat diperoleh oleh bayi. Seorang ibu yang menyusui bayinya, memiliki resiko lebih kecil untuk terkena kanker payudara, kanker ovarium dan diabetes tipe 2.
Jika karena suatu hal bayi Anda hanya bisa meminum susu formula, maka para ahli menyarankan untuk memilih yang mengandung iodine, untuk menekan potensi efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh perchlorate.

Sabtu, 05 Mei 2012

Susu Kedelai Tidak Dianjurkan Saat Hamil Anak Perempuan?

|0 komentar
Meski sebenarnya banyak gizinya, susu kedelai tidak dianjurkan pada beberapa kondisi misalnya saat hamil. Menurut penelitian terbaru, susu kedelai bisa bikin keturunan jadi mandul jika diminum pada saat sedang hamil anak perempuan.

Penelitian yang dilakukan oleh Wendy N Jefferson dari National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) ini menunjukkan bahwa paparan berbagai senyawa mirip esterogen semasa hamil bisa mengurangi kesuburan anak perempuan. Bukan ibu hamilnya yang mandul, melainkan anaknya jika ternyata hamil anak perempuan.

Salah satu sumber senyawa mirip esterogen yang banyak ditemukan sehari-hari adalah tanaman kedelai, sehingga diyakini susu kedelai tidak baik diminum saat hamil anak perempuan. Jika dugaan ini benar, maka hal ini dapat menjawab pertanyaan tentang ketidaksuburan yang tidak diketahui sebabnya.

Paparan senyawa mirip esterogen semasa dalam kandungan ini bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi jangka panjang. Efeknya antara lain adalah kegagalan pembuahan dan kalaupuan berhasil dibuahi, embrionya cenderung lebih sulit menempel di rahim.

Menurut Jefferson, efek ini muncul karena senyawa mirip esterogen tersebut membuat sistem kekebalan tubuh di organ reproduksi perempuan terganggu. Sistem yang disebut mucosal immune response ini menciptakan lingkungan yang kurang mendukung terjadinya pembuahan dan kehamilan.

Sayangnya hasil penelitian ini baru dibuktikan pada tikus, bukan pada manusia sehingga masih butuh penelitian lebih lanjut. Meski sistem reproduksi tikus dan manusia dianggap sama, masih terbuka peluang bahwa hasilnya mungkin sedikit berbeda ketika diujikan pada manusia.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Biology of Reproduction's Papers-in-Press. Seperti dikutip dariMedicalnewstoday, Sabtu (5/3/2012), Jefferson dalam kesimpulannya menganjurkan agar konsumsi susu berbahan kedelai dikurangi jika sedang hamil anak perempuan.
sumber

Bottom 2

Bottom 3