Di final, Minggu (27/5/12), Korea kemungkinan besar akan bertemu tuan rumah sekaligus juara bertahan, China. "Negeri Tirai Bambu" ini diprediksi takkan menemui kesulitan besar untuk melewati hadangan Jepang, yang lolos ke semifinal setelah menyingkirkan tim Thomas Indonesia. Duel China vs Jepang baru akan berlangsung malam nanti.
Korea membuka keunggulan lewat Lee Hyun Il, yang dipaksa bermain selama 1 jam 4 menit sebelum menang 17-21, 21-14, 21-10 atas pemain veteran Denmark, Peter Hoeg Gade. Di partai kedua yang memainkan nomor ganda, Denmark bisa menyamakan kedudukan setelah Carsten Mogensen/Mathias Boe menang dua game langsung 21-10, 21-12 atas Yoo Yeon Seong/Ko Sung Hyun.
Di dua partai selanjutnya, Korea tak terbendung. Pada nomor ganda kedua, Shon Wan Ho menang rubber game 21-13, 14-21, 21-16 atas Jan O Jorgensen, sebelum Lee Yong Dae/Kim Sa-Rang menyumbang poin penentu.
Bagi Korea, keberhasilan menembus final ini menguak asanya untuk mengakhiri penantian meraih gelar Piala Thomas. Meskipun kerab menjadi favorit, tetapi Korea belum pernah menjadi juara, dan baru satu kali menembus final pada tahun 2008 di Jakarta. Waktu itu, "Negeri Ginseng" ini menyerah 1-3 dari China.
Sepanjang sejarah Piala Thomas, Indonesia menjadi negara yang paling banyak meraih gelar juara yaitu sebanyak 13 kali dari 18 kali tampil di final. Tetapi dalam empat edisi terakhir, trofi paling bergengsi untuk turnamen beregu putra ini selalu berada di genggaman China, yang total delapan kali menjadi juara dari 10 kali tampil di final.
Secara umum, baru tiga negara yang menjuarai Piala Thomas. Selain Indonesia dan China, ada Malaysia, yang juga tersingkir di perempat final setelah dilibas tuan rumah. Negera lain yang pernah mencapai final adalah Korea (2008), Thailand (1961), dan Amerika Serikat (1952).
Kesuksesan tim Piala Thomas Korea ini mengikuti jejak tim Piala Uber, yang kemarin mengalahkan Jepang 3-0. Di final, tim Uber Korea yang berstatus juara bertahan kembali bertemu China, yang mereka kalahkan dua tahun lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Korea membuka keunggulan lewat Lee Hyun Il, yang dipaksa bermain selama 1 jam 4 menit sebelum menang 17-21, 21-14, 21-10 atas pemain veteran Denmark, Peter Hoeg Gade. Di partai kedua yang memainkan nomor ganda, Denmark bisa menyamakan kedudukan setelah Carsten Mogensen/Mathias Boe menang dua game langsung 21-10, 21-12 atas Yoo Yeon Seong/Ko Sung Hyun.
Di dua partai selanjutnya, Korea tak terbendung. Pada nomor ganda kedua, Shon Wan Ho menang rubber game 21-13, 14-21, 21-16 atas Jan O Jorgensen, sebelum Lee Yong Dae/Kim Sa-Rang menyumbang poin penentu.
Bagi Korea, keberhasilan menembus final ini menguak asanya untuk mengakhiri penantian meraih gelar Piala Thomas. Meskipun kerab menjadi favorit, tetapi Korea belum pernah menjadi juara, dan baru satu kali menembus final pada tahun 2008 di Jakarta. Waktu itu, "Negeri Ginseng" ini menyerah 1-3 dari China.
Sepanjang sejarah Piala Thomas, Indonesia menjadi negara yang paling banyak meraih gelar juara yaitu sebanyak 13 kali dari 18 kali tampil di final. Tetapi dalam empat edisi terakhir, trofi paling bergengsi untuk turnamen beregu putra ini selalu berada di genggaman China, yang total delapan kali menjadi juara dari 10 kali tampil di final.
Secara umum, baru tiga negara yang menjuarai Piala Thomas. Selain Indonesia dan China, ada Malaysia, yang juga tersingkir di perempat final setelah dilibas tuan rumah. Negera lain yang pernah mencapai final adalah Korea (2008), Thailand (1961), dan Amerika Serikat (1952).
Kesuksesan tim Piala Thomas Korea ini mengikuti jejak tim Piala Uber, yang kemarin mengalahkan Jepang 3-0. Di final, tim Uber Korea yang berstatus juara bertahan kembali bertemu China, yang mereka kalahkan dua tahun lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
0 komentar:
Posting Komentar